Cedera Berkepanjangan, Hazard: Tak Bisa Dijelaskan


Cidera terus-menerus yang dirasakan Eden Hazard semenjak tergabung dengan Real Madrid membuat profesinya jeblok saat itu juga. Hazard sampai kebingungan masalah pengurangan profesi itu karena ia juga tidak dapat menerangkannya.

Hazard saat itu dibawa Madrid dari Chelsea pada musim 2019/2020. Saat itu, Hazard ialah pemain bintang. Transfernya menjadi salah satunya yang paling besar dengan mahar sebesar 115 juta Euro.

Semuanya dirasakan pantas sebelumnya. 110 gol dan 92 assist dari 352 performa bersama Chelsea ialah perolehan yang demikian spesial . Maka sedikit yang menyanggah pada harga itu.

Tetapi, cap manusia 100 juta itu dirasakan berlebihan bila menyaksikan perform Hazard demikian Madrid. Bukanlah banyak cetak gol, Hazard malah semakin banyak bergelut dengan cidera.

Lebih Kerap Mangkir

Berdasarkan catatan Transfermarkt, Hazard habiskan 480 hari menyisih karena cidera. Ya, itu telah melalui setahun kalender. Sementara Hazard telah masuk tahun ke-3 nya bersama Los Blancos.

Sepanjang dia menyisih, Hazard melewati sekitaran 72 laga. Sudah pasti jumlah itu akan berlipat-lipat bila dipadukan dengan beberapa laga yang dianya tidak dimainkan karena kalah saing.

“Sepanjang saya di Chelsea, saya kemungkinan bermain sekitar 500 laga tanpa alami cidera. Lantas dalam dua tahun awal saya di madrid, semua cidera itu ada. Itu suatu hal yang tidak bisa saya terangkan…Kenapa?” katanya ke Marca sekalian ketidaktahuan.

Baca juga : https://inksports.art/gary-neville-segera-pecat-cristiano-ronaldo/

Dua Bulan yang Bagus

Pada awal kehadirannya di Madrid, Hazard akui sempat mempunyai peristiwa bagus. Lama waktunya kurang lebih 2 bulan sebelumnya terakhir dia dibantai terus-menerus dengan beberapa cidera.

“Cerita ini saya pikir terjadi sekitaran sekian tahun lalu. Awalannya saya lakukan hal yang hebat sepanjang kurang lebih 2 bulan saat sebelum cidera,” akunya.

“Selanjutnya saya kurang untung karena banyak cidera pada tahun ke-2 .”

Walau sebenarnya Sama Saja

Menurut Hazard, dia sebetulnya tidak mengganti rutinitasnya sama sekalipun. Semua dilewati secara sama.

“Setiap musim, saya selalu beraktivitas yang serupa. Jika musim sedang berguling, karena itu saya bekerja dan bermain sepak bola,” tutur ia.

“Selanjutnya saya akan memperoleh tiga minggu istirahat yang saya gunakan benar untuk istirahat. Betul-betul tidak ada yang berbeda,” pungkas ia.